Literasi menjadi sebuah kata yang akhir-akhir ini kerap disebut dan terdengar. Tidak hanya bagi para akademisi tetapi juga bagi berbagai lapisan masyarakat.
Tak terkecuali bagi warga Desa, dimana literasi merupakan pintu wajib bagi kemajuan berfikir, kekayaan referensi serta keluasan cakrawala berfikir dalam menghadapi "hidup" dengan berbagai dinamikanya.
Desa Wanayasa sebagai satu-satunya desa dengan status desa Mandiri di kecamatan Wanayasa, tentu mempunyai berbagai persoalan sosial kemasyarakatan, di samping itu juga tentu pemerintah desa mempunyai tanggung jawab tersendiri dalam meningkatkan minat warga terhadap literasi, yang menjadi salah satu kunci untuk menyelenggarakan pemerintahan desa pada era global ini.
13 Januari 2022 adalah tanggal yang dipilih pemerintah desa Wanayasa untuk melaksanakan study tour. Tak sekedar tour biasa, pemerintah Desa Wanayasa memilih museum literasi dengan nama "Rumah Dunia" milik seorang pegiat literasi, penulis dan penyair kenamaan bernama Gol A Gong. Wisata literasi tersebut terletak di salah satu sudut kota Serang, Provinsi Banten.
Mengapa tempat itu yang dipilih?
Adalah buah dari ngobrol sambil ngopi di aula desa antara kepala desa, perangkat desa dan beberapa tokoh pemuda Desa Wanayasa. Obrolan-obrolan seputar sosial kemasyarakat yang kemudian melebar pada tema Literasi Desa. Banyak ide serta gagasan yang dihasilkan dari "ngopi" tersebut, salah satunya adalah studi literasi ini.
Rangkaian acara di lokasi Rumah Dunia diisi oleh berbagai materi literasi, diantaranya pembacaan puisi, musikalisasi puisi dan diskusi bersama.
Salah satu pementas adalah seniman asal Wanayasa Ferry Curtis, musisi yang sudah malang melintang di dunia musik dan concern terhadap dunia literasi. Ferry menggandeng anak bungsunya Sakti dan membawakan 2 buah lagu sekaligus.Tak ketinggalan, Ayi Kurnia Iskandar juga turut memeriahkan acara dengan membacakan sebuah puisi berjudul "Kongkorongok".
Diskusi seputar literasi melibatkan Gol A Gong sebagai narasumber, Ferry Curtis dan Kepala Desa Wanayasa Makmur Hidayat S.Pd.
Pada kesempatan itu Kepala desa Wanayasa menyatakan keseriusannya dalam membangun budaya literasi di Desa Wanayasa. Salah satu langkah awalnya yaitu dengan meminta kepada BPD untuk segera membuat draft regulasi mengenai literasi desa. Rencana tersebut disambut baik oleh seluruh peserta. Salah satu poinnya adalah bahwa di setiap cafe, rumah makan dan sejenisnya agar menyediakan sarana literasi, paling tidak sebuah sudut baca yang diharapkan menjadi daya tarik minat baca warga lokal maupun pendatang yang menikmati wisata di Desa Wanayasa.
Studi literasi ini diikuti oleh kurang lebih 60 orang peserta, jumlah terbanyak adalah para guru dari TK/TKA/SD Al-Akhyar yang dikomandani langsung oleh kepala sekolah Cucu Susianti, M.Pd.
Para guru ini tampak sangat menikmati dan antusias dengan acara semacam ini, mereka berharap dunia literasi di Wanayasa khususnya dapat berkembang sehingga pola pikir baik murid sekolah maupun masyarakat secara umum menjadi lebih baik.
Mari kita doakan semoga warga masyarakat desa semangat ber-Literasi.
(Nurul Siti Hasanah)