Dapatkan gratis ongkir - Bebas 30 hari uang kembali.

Desaku Purwakarta
Rp. 0
Keranjang masih kosong.

Dapatkan gratis ongkir - Bebas 30 hari uang kembali.

Artikel Terpopuler

DESA WANAYASA GELAR PELATIHAN ILMU YANG MULAI DILUPAKAN

Wanayasa - Pemerintah Desa Wanayasa melaksanakan kegiatan pelatihan ilmu waris (Faraidh) sebagai bagian dari program pemberdayaan masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan dengan menggunakan anggaran Dana Desa (DD) tahun 2025. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap ilmu waris Islam, yang merupakan salah satu ilmu penting dalam kehidupan bermasyarakat namun kerap terabaikan. Kepala Desa Wanayasa, Makmur Hidayat, S.Pd atau biasa disapa Bah Amung menjelaskan bahwa ilmu waris merupakan salah satu ilmu yang pertama kali akan hilang dari umat, jika tidak terus diajarkan dan dilestarikan. Ilmu waris adalah ilmu yang sangat penting. Banyak konflik di masyarakat yang berawal dari ketidaktahuan pembagian waris secara syariat," ujarnya. Hal senada disampaikan oleh Sekretaris Desa Wanayasa, Bang Haji Ikhsan. Ia menambahkan bahwa pelatihan ini juga dilatarbelakangi oleh fenomena warga yang sering berebut warisan karena tidak mengetahui ketentuan pembagiannya secara adil dan sesuai hukum Islam. "Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap masyarakat bisa memahami dan mengamalkan ilmu faraidh dengan benar, sehingga konflik keluarga bisa diminimalisir," ungkap Bang Haji Ikhsan. Camat Wanayasa juga yang diwakili Kasi Kesos Gunawan Andriana, S.T dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi dan antusiasme yang tinggi terhadap kegiatan pembinaan ilmu hukum waris yang dilaksanakan oleh desa Wanayasa, serta berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan guna menambah wawasan masyarakat tentang hukum waris yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kegiatan pelatihan ilmu hukum waris (faraidh) ini diikuti oleh 30 peserta dari berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat dan perwakilan warga dari masing-masing dusun. Para peserta mendapatkan materi dari narasumber yang kompeten di bidang hukum waris Islam. Adapun narasumber dalam pelatihan ini adalah para praktisi hukum yang berpengalaman, yaitu H.A. Mukri Agafi, S.H., M.H., M.Ad dan Agus Supriyatna, S.H., yang memberikan penjelasan mendalam dan aplikatif mengenai pembagian waris berdasarkan syariat Islam dan hukum positif di Indonesia. Pemerintah Desa Wanayasa berharap, kegiatan ini menjadi langkah awal untuk menciptakan masyarakat yang lebih sadar hukum, khususnya dalam hal pembagian warisan, serta memperkuat Ukhuwah islamiah antar warga.    Nurul Siti Hasanah 

WARGA DESA WANAYASA GASPOLLL JUMSIH DUKUNG GERAKAN BUPATI PURWAKARTA

     Wanayasa, Purwakarta – Warga Desa Wanayasa kembali menggelar Jum'at Bersih (Jumsih) pada hari Jumat pasca libur Ramadhan/ Lebaran, 11 April 2025 sebagai bentuk kepedulian terhadap kebersihan lingkungan, sekaligus mendukung gerakan Ngosrek yang dicanangkan oleh Bupati Purwakarta sekarang biasa disapa Bin Zein melalui Surat Edaran Nomor: 100.3.4/104-DLH/2025 tentang Gerakan Ngosrek Bareng yang diterbitkan sejak 7 Maret 2025 lalu.   Jumsih kali ini melibatkan seluruh masyarakat dan aparat desa. Mereka semua bahu-membahu membersihkan jalan utama, area mesjid mesjid, pemakaman, jalan lingkungan , alun alun Wanayasa, area pasar dan di depan kantor desa. Selain itu, warga juga melakukan pembakaran sampah non-organik secara terkendali untuk mengurangi tumpukan sampah di lingkungan sekitar.      Penebangan pohon besar juga dilakukan dibeberapa wilayah di desa Wanayasa. Beberapa wilayah tersebut seperti di tempat pemakaman umum juga di area kecamatan dan kantor desa Wanayasa. Beberapa aparat desa bahu membahu menebang pohon yang dianggap membahayakan.      Penebangan juga dilakukan sebagai langkah antisipasi agar pohon tidak tumbang saat angin kencang melanda, yang berpotensi membahayakan pengguna jalan dan warga sekitar. Pohon-pohon yang ditebang merupakan pohon tua yang rapuh dan sudah beberapa kali mengalami keretakan pada batangnya.   “Beberapa pohon sudah miring dan mengancam keselamatan warga. Ini bagian dari mitigasi bencana,” ujar Kades Wanayasa.      Kepala Desa Wanayasa, Makmur Hidayat, S.Pd, menegaskan bahwa Jumsih bukan hanya sekadar rutinitas, tetapi juga bagian dari komitmen desa dalam menjaga kebersihan serta mendukung program kebersihan yang dicanangkan pemerintah daerah.    "Kami tidak hanya membersihkan dan mengangkut sampah, tetapi juga memastikan sampah yang bisa dibakar langsung ditangani agar tidak menumpuk. Ini sejalan dengan program Ngosrek dari Bupati Purwakarta, di mana desa-desa diharapkan aktif dalam menjaga kebersihan," ujar Makmur Hidayat, S.Pd selaku Kades Wanayasa.       Salah satu warga, Muhtar mengapresiasi kegiatan ini. "Kalau desa kita bersih, kita juga lebih sehat. Pembakaran sampah ini juga membantu mengurangi tumpukan sampah yang sering menjadi masalah. Semoga program ini terus berjalan dan membuat Wanayasa semakin nyaman," katanya.     Dengan adanya Jumsih yang sejalan dengan program Ngosrek, diharapkan kesadaran warga terhadap kebersihan semakin meningkat dan menjadi budaya yang melekat, sehingga desa Wanayasa yang notabene merupakan etalase terdepan kecamatan Wanayasa menjadi desa yang bersih dan sehat.   Nurul Siti Hasanah 

PESAN KEPALA DESA WANAYASA : WARGA DIMINTA WASPADA DI TENGAH INTENSITAS HUJAN MENINGKAT

Musim hujan di wilayah Wanayasa semakin intens dalam beberapa hari terakhir. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan lebat masih berpotensi terjadi dalam beberapa minggu ke depan. Warga diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan bencana seperti tanah longsor dan pohon tumbang. Menyikapi meningkatnya intensitas hujan di wilayah Wanayasa, Kepala Desa Wanayasa, Makmur Hidayat, S.Pd mengimbau seluruh warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah antisipasi guna menghindari potensi bencana. "Kami mengingatkan seluruh warga untuk tetap waspada terhadap kemungkinan bencana seperti tanah longsor dan pohon tumbang, terutama bagi yang tinggal di daerah perbukitan atau dekat aliran sungai," ujar Bah Amung biasa Kepala Desa Wanayasa disapa dalam keterangannya dalam sebuah pertemuan pertemuan di wilayah desa Wanayasa.  Beliau juga meminta warga untuk memastikan lingkungan sekitar tetap aman dengan membersihkan saluran air agar tidak tersumbat dan menghindari aktivitas di luar rumah saat hujan deras disertai angin kencang. "Bagi warga yang melihat tanda-tanda bahaya seperti retakan tanah atau air sungai yang meluap, segera laporkan kepada aparat desa atau petugas terkait agar dapat segera ditangani," tambahnya. "Kebersamaan dan kesiapsiagaan kita sebagai warga sangat penting dalam menghadapi musim hujan ini. Mari saling membantu dan tetap berhati-hati demi keselamatan bersama," tutupnya. Secara umum, musim hujan di Indonesia berlangsung dari November hingga Maret. Menurut BMKG, sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi mengalami musim hujan normal hingga di atas normal pada tahun 2025, dengan pola La Nina lemah yang terjadi antara November 2024 hingga Maret 2025.  Oleh karena itu, hujan diperkirakan akan terus terjadi hingga setidaknya Maret 2025. Untuk informasi lebih lanjut dan pembaruan terkini, disarankan untuk memantau prakiraan cuaca dari BMKG atau sumber terpercaya lainnya. Selain itu, masyarakat diimbau untuk selalu memperbarui informasi cuaca dan menyiapkan langkah antisipasi, seperti memastikan saluran air tidak tersumbat dan menghindari perjalanan ke daerah rawan saat hujan deras turun serta menyiapkan perlengkapan darurat jika sewaktu-waktu diperlukan. Pemerintah daerah berharap masyarakat tetap waspada dan saling membantu dalam menghadapi puncak musim hujan ini.   Nurul Siti Hasanah

WARGA DAN APARAT BERSATU: KEGIATAN KEBERSIHAN RUTIN TINGKATKAN KESADARAN LINGKUNGAN

  Dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan, warga desa bersama kepala desa dan camat rutin melaksanakan kegiatan gotong royong kebersihan setiap seminggu sekali yang dilaksanakan setiap hari Selasa dengan nama Sawarsih (Salasa Wanayasa Bersih). Kegiatan ini dilakukan seminggu sekali secara bergantian di setiap desa se-kecamatan Wanayasa, Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman bagi seluruh masyarakat.       Kegiatan ini dilakukan diberbagai lokasi strategis, seperti jalan utama desa, pasar, dan area publik lainnya. Dengan menggunakan alat kebersihan seperti sapu, cangkul, dan gerobak sampah, para peserta membersihkan sampah, memotong rumput liar, serta mengatur drainase agar aliran air lancar.    Kegiatan sawarsih yang dilaksanakan secara bergilir ini sekarang dilaksanakan di desa  Wanayasa Selasa, 7 Januari 2025 dengan rute bersih bersih di lingkungan area kantor desa wanayasa, alun alun dan pasar, dengan diikuti berbagai elemen, mulai dari perangkat dan aparat Wanayasa, aparat desa dari beberapa desa di Kecamatan Wanayasa, penerima PKH, paguyuban pedagang alun alun, pedagang WKF, Bhabinkamtibmas Wanayasa, serta beberapa anggota koramil.       Kepala Desa Wanayasa, Makmur Hidayat, S.Pd sebelumnya dalam sebuah riungan bersama di desa menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya untuk menjaga kebersihan, tetapi juga sebagai ajang mempererat silaturahmi antarwarga. "Kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab kita bersama. Dengan rutin melakukannya, kita tidak hanya menjaga keindahan desa, tetapi juga mencegah berbagai penyakit," ujarnya.      Hal senada juga diungkapkan oleh Camat Wanayasa, Heru Agus Riyanto, S.STP, M.Si dalam pembukaan kegiatan tersebut berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan. "Kami mengapresiasi partisipasi aktif warga. Semoga kegiatan ini terus berlanjut dan menjadi budaya positif yang diwariskan kepada generasi mendatang," katanya.      Salah seorang warga juga, mantan ketua RT Desa Wanayasa yang sekarang menjabat PPJ (Pendamping Posyandu Juara) Ela Lela Kurnia mengaku senang dengan adanya kegiatan ini. "Dengan gotong royong seperti ini, lingkungan jadi bersih, dan kami juga jadi lebih akrab dengan tetangga dan aparat desa," tuturnya ketika dimintai pendapat saat  ditanya terkait keikutsertaannya dalam kegiatan Sawarsih.      Kegiatan kebersihan ini diakhiri dengan makan bersama di Aula Desa Wanayasa untuk seluruh peserta, sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras mereka. Hidangan yang disediakan berupa nasi liwet, pepes tahu, jengkol, pesmol, cobek nila dan banyak lagi.   Semoga dengan komitmen bersama, kebersihan dan kenyamanan desa dapat terus terjaga, menjadikan Kecamatan Wanayasa, utamanya desa Wanayasa sebagai contoh desa yang peduli terhadap lingkungan.   Nurul Siti Hasanah

"MEWUJUDKAN HARAPAN: DONASI UNTUK MASYARAKAT SUKABUMI"

  "Masuknya musim penghujan di Indonesia membawa dampak positif dan negatif. Beberapa dampak positifnya  1. Peningkatan Ketersediaan Air:  2. Kesuburan Tanah:  3. Pemulihan Ekosistem:    Selain dampak positif ada juga dampak negatifnya yang sering kali membuat kita harus waspada pada beberapa bahaya yang mengancam kehidupan kita sehari hari. Dampak negatif tersebut bisa berupa:  1. Banjir:  2. Tanah Longsor:  3. Penyakit:    Seperti baru baru ini yang terjadi di Sukabumi. Longsor dan banjir di Sukabumi terjadi pada Senin, 6 Desember 2024. Bencana alam ini disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi, yang mengakibatkan longsor di beberapa titik dan banjir di berbagai wilayah di Sukabumi. Bencana tersebut menyebabkan kerusakan yang cukup signifikan, termasuk rusaknya rumah-rumah, jalan, serta terhambatnya akses menuju beberapa daerah. Pemerintah setempat dan tim SAR telah dikerahkan untuk membantu evakuasi dan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak.   Pemerintah Desa Wanayasa dan komunitas/ paguyuban ambulan desa di Kecamatan Wanayasa mengadakan penggalangan dana sumbangan untuk membantu korban bencana seperti longsor dan banjir di Sukabumi. Acara tersebut dilaksanakan pada hari Minggu, 8 November 2024 bertempat di halaman gedung serbaguna Aula desa Wanayasa. Kegiatan tersebut terlaksana dengan lancar meskipun sebelumnya turun hujan sebelum kegiatan dimulai. Acara yang sebelumnya akan dilaksanakan pukul 7:00  WIB baru bisa dimulai pukul 8:00 WIB setelah hujan reda.    Kades desa Wanayasa Makmur Hidayat, S.pd atau biasa disapa Bah Amung mengajak Kepada perangkat desa yang memiliki waktu luang untuk mengikuti kegiatan tersebut sebagai bentuk dukungan, termasuk diantaranya para ketua RT, RW, linmas, Karang Taruna Desa. Acara tersebut juga didukung oleh Solidaritas musisi gunung, yang dikomandani oleh gitaris EMKA-9 biasa disapa Iman Ulle, sehingga acara penggalangan dana tersebut menjadi lebih meriah.    Dari penggalangan dana tersebut terkumpul sejumlah uang sebesar Rp. 2.713.500,- dan rencananya hari Minggu depan akan kembali menggelar penggalangan dana di tempat yang sama untuk menambah jumlah donasi.    Tujuan penggalangan dana tersebut tentunya selain bertujuan untuk membantu korban bencana, memberikan bantuan kebutuhan pokok (makanan, pakaian, obat-obatan), serta untuk pemulihan infrastruktur yang rusak tentunya untuk mempererat juga silaturahmi.    Penggalangan dana untuk korban bencana di Sukabumi yang diikuti oleh Paguyuban Ambulans, musisi gunung dan pemerintah desa ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi distribusi bantuan, khususnya dalam hal evakuasi korban dan pengiriman bantuan.    Mudah mudahan juga Paguyuban Ambulans bisa berperan dalam mengangkut bantuan logistik seperti obat-obatan, makanan, pakaian, atau kebutuhan mendesak lainnya ke daerah-daerah yang terdampak bencana.   Semoga bantuan yang diberikan dapat meringankan beban saudara-saudara kita di sana. Mari terus berbagi kebaikan dan memberikan dukungan agar mereka bisa melewati masa sulit ini dengan lebih mudah.    Semoga segala usaha dan niat baiknya diberkahi!   Nurul Siti Hasanah