Dapatkan gratis ongkir - Bebas 30 hari uang kembali.

Desaku Purwakarta
Rp. 0
Keranjang masih kosong.

Dapatkan gratis ongkir - Bebas 30 hari uang kembali.

Artikel Terpopuler

Desa Wanayasa "karnaval dengan peserta terbanyak"

Seperti diketahui tanggal 17 Agustus 2024, bangsa Indonesia merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79  Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia adalah hari libur nasional di Indonesia untuk memperingati proklamasi kemerdekaan Bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Yang merupakan deklarasi independensi bangsa Indonesia.  Setiap tanggal 17 Agustus, warga Indonesia merayakan dan mensyukuri peringatan kemerdekaan bangsa Indonesia dengan melakukan upacara bendera serta biasanya diselenggarakan berbagai macam parade karnaval juga perlombaan. Agenda malam kemerdekaan di Kecamatan Wanayasa diawali dengan dzikir dan doa bersama di Masjid besar Al Jihad desa Wanayasa Jumat, 16 Agustus 2024 pukul 19:30 WIB, Pagi harinya Kecamatan Wanayasa menggelar upacara peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia di Kecamatan Wanayasa yang dipusatkan di alun alun desa Wanayasa, Sabtu, 17 Agustus 2024. Upacara dipimpin langsung oleh Heru Agus Riyanto, S.STP, M.Si selaku Camat Wanayasa. Rangkaian acara sakral tersebut berlangsung khidmat dan lancar. Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia tersebut ditandai dengan penekanan tombol sirine.  Setelah upacara selesai kecamatan Wanayasa menggelar lomba karnaval yang diikutin oleh 15 desa. Peserta karnaval tersebut terdiri dari desa Wanayasa sebagai tuan rumah, Kemudian Sumurugul, Cibuntu, Raharja, Nagrog, Simpang, Nangerang, Sakambang, Babakan, Wanasari, Legokhuni, Sukadami, Taringgul Tengah, Taringgul Tonggoh, Ciawi. Semua desa mengerahkan seluruh aparat dan perangkat desanya serta masyarakat dengan tema yang diusung kecamatan kali ini yaitu pawai dongdang.  Pawai dongdang juga dilombakan agar bisa kompetisi yang biasanya memuat penilaian kreativitas, kesesuaian dengan tema, serta kualitas penampilan dan kostum. Karnaval ini merupakan salah satu cara masyarakat Indonesia merayakan hari bersejarah tersebut dengan meriah dan kreatif. Parade karnaval tersebut melibatkan berbagai kelompok masyarakat, peserta yang mengenakan kostum berwarna-warni, dan berbagai atraksi seperti marching band, penampilan seni, dan permainan rakyat.  Karnaval ini memiliki makna dan tujuan selain memperingati kemerdekaan juga untuk membangkitkan semangat kebangsaan, serta mempererat hubungan sosial antarwarga. Setelah pagelaran parade karnaval selesai dalam evaluasi Agustusan di Desa wanayasa pada hari Senin, 19 Agustus 2024, Makmur Hidayat, S.Pd selaku Kepala Desa Wanayasa menyebutkan itu adalah bentuk ekspresi budaya dan kebanggaan nasional untuk penguatan identitas nasional, selain itu dengan adanya karnaval, diharapkan generasi muda dan masyarakat luas dapat lebih menghargai dan memahami makna kemerdekaan serta menanamkan rasa bangga terhadap identitas nasional Indonesia. Karnaval 17 Agustusan merupakan wujud perayaan yang tidak hanya meriah tetapi juga penuh makna, sebagai penghormatan terhadap perjuangan kemerdekaan dan simbol persatuan bangsa.  Makmur Hidayat, S.Pd juga berharap kedepannya parade karnaval ini bisa dilaksanakan lebih baik lagi dan lebih meriah lagi.    Nurul Siti Hasanah

PEMDES WANAYASA GELAR SANTUNAN ANAK YATIM

Pada hari Rabu tanggal 17 Juli 2024 Pemerintah Desa Wanayasa atas inisiatif Kepala Desanya, Makmur Hidayat S.Pd, menggelar acara peringatan 10 Muharam 1446 bertempat di aula bale desa Wanayasa. Kegiatan rutin ini dilaksanakan oleh pemerintah desa Wanayasa setiap tahunnya dengan merangkul seluruh aparat desa, para donatur yang dominan adalah pengusaha yang berdomisili di desa Wanayasa. Dede Hodijah bertindak sebagai ketua pelaksana kegiatan ini mengatakan, meskipun acara ini tergolong dadakan dan hanya direncanakan kurang dari satu minggu, tetapi alhamdulillah dengan koordinasi internal dengan orang-orang yang biasa mengelola kegiatan di desa Wanayasa, acara ini dapat terlaksana tanpa sedikitpun hambatan, mudah-mudahan saja acara ini dapat membawa berkah bagi semua. Kepala Desa Wanayasa dalam sambutannya mengatakan, bahwa kegiatan ini utamanya bertujuan untuk mempererat silaturahmi antar perangkat desa dan warga masyarakat desa wanayasa. Selain itu momen 10 muharram erat kaitannya dengan ibadah infaq/shodaqoh, maka dari itu kegiatan ini juga dibarengi dengan santunan bagi 45 anak yatim di desa Wanayasa. “Kami berharap kegiatan keagamaan seperti ini dapat dilaksanakan secara rutin di Desa Wanayasa dengan terus meningkatkan kualitas acara, mudah-mudahan acara ini juga dapat menjadi penguat kebersamaan baik internal pemerintah desa Wanayasa maupun dengan seluruh lapisan warga masyarakat”  Ujar Makmur Hidayat. Acara dibuka dengan penampilan Grup Qasidah Syahbandar yang merupakan kreatifitas dari komunitas Kampung Syahbandar yang berdomisili di Kp. Krajan RT 12/05 Desa Wanayasa. Grup Qasidah ini membawakan lagu-lagu qasidah populer baik yang berbahasa Indonesia maupun berbahasa arab. Penampilan ini membawa semarak kegiatan yang digelar mulai pukul 09:00 waktu setempat. Sebelum puncak acara berupa santunan bagi anak yatim, acara juga diisi dengan tausyiah yang dibawakan oleh Ust. Syaepulloh S.Ag. Dalam tausyiahnya beliau memaparkan keutamaan menyantuni anak yatim yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Keutamaan menyantuni anak yatim ini tidak hanya ditinjau dari sisi muamalah tetapi juga dari dimensi sosial sangat mulia, dimana para anak yatim mendapatkan kegembiraan kebahagiaan yang luar biasa karena mendapatkan perhatian dari sesama umat. “Perbanyaklah bersedekah dengan menyisihkan harta kita! Kelak itu akan menjadi pahala bagi kita dan menjadi penangkal musibah atas izin Allah SWT” salah satu isi tausyiah Ust. Syaepulloh. Momen haru bercampur bahagia sangat terasa ketika acara santunan, dimana para anak yatim dengan wajah polos dan tanpa beban satu persatu dipanggil untuk menerima santunan. Mereka tampak bergembira dengan kepolosannya sebagai anak berusia dini. Mereka juga mengucapkan terima kasih atas santunan ini dan mendoakan semoga amal baik seluruh yang terlibat dalam acara ini dibalas dengan pahala berlipat oleh Allah SWT. Seorang tokoh masyarakat Didin Syafrudin saat dimintai keterangannya mengatakan “ Jujur saja saya kembali merasakan aura positif dari Pemerintah Desa Wanayasa, kegiatan ini dikemas sangat sempurna dari sisi penciptaan kesan bagi semua yang hadir. Saya juga melihat kehadiran lembaga kemasyarakat desa dan unsur lain pada kegiatan ini memperkuat penegasan bahwa Pemerintah Desa Wanayasa telah berhasil membuat re-konsiliasi internal, dan ini sangat baik untuk Desa Wanayasa kembali on the track sebagai sebuah desa yang kompak dan penuh kreasi. “Pokona alus pisanlah” tutur Didin Syafrudin. Kita semua tentu saja berharap dan berdoa semoga Pemerintah Desa Wanayasa melalui berbagai kegiatan dan program-programnya ke depan dapat mengakomodir kepentingan seluruh lapisan masyarakat dan terutama dapat menjadi Pemerintahan Desa yang lebih baik dari berbagai aspek. Pada hari Rabu tanggal 17 Juli 2024 Pemerintah Desa Wanayasa atas inisiatif Kepala Desanya, Makmur Hidayat S.Pd, menggelar acara peringatan 10 Muharam 1446 bertempat di aula bale desa Wanayasa. Kegiatan rutin ini dilaksanakan oleh pemerintah desa Wanayasa setiap tahunnya dengan merangkul seluruh aparat desa, para donatur yang dominan adalah pengusaha yang berdomisili di desa Wanayasa. Dede Hodijah bertindak sebagai ketua pelaksana kegiatan ini mengatakan, meskipun acara ini tergolong dadakan dan hanya direncanakan kurang dari satu minggu, tetapi alhamdulillah dengan koordinasi internal dengan orang-orang yang biasa mengelola kegiatan di desa Wanayasa, acara ini dapat terlaksana tanpa sedikitpun hambatan, mudah-mudahan saja acara ini dapat membawa berkah bagi semua. Kepala Desa Wanayasa dalam sambutannya mengatakan, bahwa kegiatan ini utamanya bertujuan untuk mempererat silaturahmi antar perangkat desa dan warga masyarakat desa wanayasa. Selain itu momen 10 muharram erat kaitannya dengan ibadah infaq/shodaqoh, maka dari itu kegiatan ini juga dibarengi dengan santunan bagi 45 anak yatim di desa Wanayasa. “Kami berharap kegiatan keagamaan seperti ini dapat dilaksanakan secara rutin di Desa Wanayasa dengan terus meningkatkan kualitas acara, mudah-mudahan acara ini juga dapat menjadi penguat kebersamaan baik internal pemerintah desa Wanayasa maupun dengan seluruh lapisan warga masyarakat”  Ujar Makmur Hidayat. Acara dibuka dengan penampilan Grup Qasidah Syahbandar yang merupakan kreatifitas dari komunitas Kampung Syahbandar yang berdomisili di Kp. Krajan RT 12/05 Desa Wanayasa. Grup Qasidah ini membawakan lagu-lagu qasidah populer baik yang berbahasa Indonesia maupun berbahasa arab. Penampilan ini membawa semarak kegiatan yang digelar mulai pukul 09:00 waktu setempat. Sebelum puncak acara berupa santunan bagi anak yatim, acara juga diisi dengan tausyiah yang dibawakan oleh Ust. Syaepulloh S.Ag. Dalam tausyiahnya beliau memaparkan keutamaan menyantuni anak yatim yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Keutamaan menyantuni anak yatim ini tidak hanya ditinjau dari sisi muamalah tetapi juga dari dimensi sosial sangat mulia, dimana para anak yatim mendapatkan kegembiraan kebahagiaan yang luar biasa karena mendapatkan perhatian dari sesama umat. “Perbanyaklah bersedekah dengan menyisihkan harta kita! Kelak itu akan menjadi pahala bagi kita dan menjadi penangkal musibah atas izin Allah SWT” salah satu isi tausyiah Ust. Syaepulloh. Momen haru bercampur bahagia sangat terasa ketika acara santunan, dimana para anak yatim dengan wajah polos dan tanpa beban satu persatu dipanggil untuk menerima santunan. Mereka tampak bergembira dengan kepolosannya sebagai anak berusia dini. Mereka juga mengucapkan terima kasih atas santunan ini dan mendoakan semoga amal baik seluruh yang terlibat dalam acara ini dibalas dengan pahala berlipat oleh Allah SWT. Seorang tokoh masyarakat Didin Syafrudin saat dimintai keterangannya mengatakan “ Jujur saja saya kembali merasakan aura positif dari Pemerintah Desa Wanayasa, kegiatan ini dikemas sangat sempurna dari sisi penciptaan kesan bagi semua yang hadir. Saya juga melihat kehadiran lembaga kemasyarakat desa dan unsur lain pada kegiatan ini memperkuat penegasan bahwa Pemerintah Desa Wanayasa telah berhasil membuat re-konsiliasi internal, dan ini sangat baik untuk Desa Wanayasa kembali on the track sebagai sebuah desa yang kompak dan penuh kreasi. “Pokona alus pisanlah” tutur Didin Syafrudin. Kita semua tentu saja berharap dan berdoa semoga Pemerintah Desa Wanayasa melalui berbagai kegiatan dan program-programnya ke depan dapat mengakomodir kepentingan seluruh lapisan masyarakat dan terutama dapat menjadi Pemerintahan Desa yang lebih baik dari berbagai aspek.   Nurul S. H.

"CADAS" KETUA PPK WANAYASA SOROTI INTEGRITAS PENYELENGGARA PILKADA

Bertempat di Gedung Serba Guna Aula desa Wanayasa, pada hari Rabu tanggal 5 Juni 2024 dilaksanakan penandatanganan Pakta Integritas para sekretariat Panitia Pemungutan Suara (PPS) se-Kecamatan Wanayasa. Acara tersebut digelar dirangkai dengan bimbingan teknis bagi para sekretariat PPS tersebut yang dihadiri pula oleh Sekretaris KPU Purwakarta, Muspika Wanayasa Plt. Camat Wanayasa, Kapolsek Wanayasa, perwakilan dari Koramil Wanayasa, para kepala desa  yang diwakili oleh Makmur Hidayat S.Pd (Kepala Desa Wanayasa) dan tentu saja sebagai pemangku "hajat" formasi lengkap PPK Wanayasa yang diketuai oleh Ikhsan Firmansyah beserta seluruh anggota, sekretariat PPK Wanayasa beserta para PPS se-Kecamatan Wanayasa. Dalama sambutannya Ketua PPK Ikhsan, mengulas tentang pelaksanaan PEMILU 2024 yang baru lalu, beliau memaparkan capaian Badan Adhoc di tingkat kecamatan Wanayasa. Pada PEMILU 2024 seluruh tahapan pelaksanaan pemungutan suara terbilang sangat kondusif, tidak terjadi gejolak maupun konflik horizontal di tengah warga masyarakat, hal ini diakui sebagai hasil kerjasama serta dukungan seluruh elemen masyarakat dan tiidak terlepas dari support TNI dan POLRI di tingkat kecamatan. Adapun mengenai Partisipasi Masyarakat pada PEMILU 2024 di kecamatan Wanayasa adalah salah satu yang tertinggi di Kabupaten Purwakarta dengan mencapai 87,3%. Ini menandakan bahwa Masyarakat Wanayasa relatif memiliki antusiasme yang cukup tinggi terhadap pelaksanaan sarana demokrasi meskipun Wanayasa dilabeli kecamatan yang "Berisik" tetapi hal tersebut diimbangi dengan kesadaran warga masyarakatnya terhadap hak yang harus ditunaikan selaku warga negara, dan tentu saja ini adalah berkat kerja para PPK dan PPS se-Kecamatan Wanayasa dalam hal menyampaikan informasi terkait PEMILU dengan melakukan sosialisasi di masyarakat. Pada sambutannya sebagai ketua PPK Ikhsan juga secara tegas mengamanatkan pentingnya Integritas bagi para penyelenggara PILKADA 2024 ini, "Tidak ada ruang bagi para manipulator data" terutama berkenaan dengan data pemilih dan hasil pemilihan. Apalagi seluruh penyelenggara telah disumpah berdasar agama Islam dan secara hukum telah menandatangani Pakta Integritas dimana tanggungjawab secara otomatis melekat pada diri masing-masing penyelenggara baik secara individu, moral, sosial, hukum dan terlebih sebagai amanah serta janji di hadapan Tuhan Yang Maha Melihat. Pelakssanaan Pilkada 2024 khususnya di lingkup kecamatan Wanayasa tidak boleh dicederai oleh hal-hal diluar regulasi yang berlaku, tidak boleh diganggu oleh oknum yang memiliki kepentingan pribadi yang selalu akan mencoba menggoda serta membujuk penyelenggara untuk menuntaskan ambisinya. Setelah selesai penandatanganan Pakta Integritas sekretariat PPS tersebut, acara kemudian dilanjutkan dengan pemberian bimbingan teknis serta arahan-arahan oleh jajaran muspika Kecamatan Wanayasa, dimana materi yang disampaikan adalah: Dukungan Pemerintah daerah dalam pelaksanaan Pilkada 2024 serta  Peran TNI dan POLRI dalam pelaksanaan Pilkada 2024. Setelah ketiga pemateri dari Muspika Wanayasa, secara bergiliran para anggota PPK Wanayasa juga menyampaikan materi terkait tahapan pelaksanaan Pilkada 2024. Sebagai informasi untuk Pilkada 2024 ini, dari hasil pemetaan TPS sementara di kecamatan Wanayasa terdapat 70 buah TPS yang tersebar di 15 desa, hasil ini diperoleh setelah para divisi data dan informasi PPS melakukan pemetaan TPS terhadap 32.511 Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4) pada tanggal 29-30 Mei 2024 yang bertempat di Grand Valley Jatiluhur. Jumlah Pemilih di setiap TPS maksimal adalah 600 pemilih, sehingga jumlah TPS Pilkada 2024 ini berkurang dari jumlah TPS  pemilu 2024 sebanyak 122 TPS.  

Menyemarakkan Desa Wanayasa dengan Wanayasa Kuliner Fair: Bangkitkan UMKM Lokal!

Wanayasa, 09 September 2023 - Desa Wanayasa, sebuah fase kedamaian yang terletak di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, telah menjadi pusat perhatian sejak pelaksanaan Wanayasa Kuliner Fair (WKF). Acara yang menghadirkan berbagai kelezatan kuliner khas Desa Wanayasa ini tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga merangsang pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di daerah tersebut. WKF telah menjadi ajang yang dinanti-nanti oleh penduduk setempat. Sejak siang hari, pedagang UMKM lokal mulai mempersiapkan stan-stan mereka dengan penuh semangat. Mereka menampilkan beragam hidangan khas Desa Wanayasa, mulai dari sate maranggi lezat hingga kue tradisional yang lembut dan manis. Ujar pencetus WKF, Heryadi Erlan Wibisana Djuhayat, S.STP, "WKF adalah momen di mana kita merayakan warisan kuliner dan menghidupkan kembali semangat kewirausahaan di desa kami. Kami ingin mempromosikan kuliner lokal dan memberikan dukungan kepada para pelaku UMKM untuk tumbuh dan berkembang." Acara ini tidak hanya tentang makanan, tetapi juga tentang budaya. Ada pertunjukan seni tradisional seperti tarian daerah dan pertunjukkan lainnya yang menghiasi panggung utama. Para pengunjung dapat merasakan keindahan budaya Desa Wanayasa sambil menikmati hidangan lezat. Salah satu pengunjung, Praja IPDN, mengatakan, "Saya sangat senang bisa datang ke WKF. Ini adalah kesempatan bagus untuk menikmati makanan enak dan juga merasakan kehangatan dan keramahan warga Desa Wanayasa." Selain memanjakan pengunjung dengan makanan, WKF juga memberikan peluang bisnis bagi pelaku UMKM lokal. Mereka dapat menjual produk mereka secara langsung kepada pengunjung yang datang dari berbagai daerah. Hal ini membantu meningkatkan pendapatan dan ekspor produk mereka. Seiring matahari tenggelam di balik perbukitan, WKF berakhir dengan gemerlap. Namun, semangat yang telah terbakar selama acara ini tetap menyala di hati penduduk Desa Wanayasa. WKF bukan hanya sekadar pesta kuliner, tetapi juga simbol kebangkitan UMKM lokal dan kehidupan komunitas yang semakin kuat. Dengan keberlanjutan acara ini, Desa Wanayasa memegang teguh tradisi kuliner mereka sambil memberikan dorongan ekonomi yang diperlukan bagi UMKM lokal.

Jumat Bersih (JUMSIH) di Desa Wanayasa: Penduduk Bersatu Membersihkan Tempat Pemakaman Umum

Wanayasa, 08 September 2023 - Setiap hari Jumat di Desa Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, telah menjadi momen yang spesial bagi penduduk setempat. Ini adalah hari di mana mereka berkumpul dengan semangat gotong royong untuk membersihkan dan merawat tempat pemakaman umum desa mereka. Kegiatan ini dikenal sebagai "Jumat Bersih" atau JUMSIH, dan telah menjadi tradisi yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Wanayasa. Pagi ini, warga Desa Wanayasa berkumpul di dekat pemakaman umum dengan berbagai peralatan pembersih seperti sapu, cangkul, dan karung sampah. Mereka datang dengan senyum di wajah, siap untuk memberikan kontribusi mereka kepada komunitas. Kegiatan ini tidak hanya sekadar membersihkan, tetapi juga memperkuat persatuan dan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan mereka. Kepala Desa Wanayasa, Bapak Makmur, mengungkapkan pentingnya kegiatan JUMSIH ini. "Ini bukan hanya tentang membersihkan tempat pemakaman, tetapi juga tentang menjaga kebersamaan dan nilai-nilai gotong royong di masyarakat kami. JUMSIH menjadi hari di mana kami berkumpul, berbicara, dan bekerja sama." Selain penduduk dewasa, anak-anak juga aktif terlibat dalam kegiatan ini. Mereka belajar tentang pentingnya menjaga kebersihan dan memahami nilai-nilai sosial yang ditanamkan oleh JUMSIH. Kegiatan dimulai dengan pembersihan area pemakaman, termasuk menghilangkan gulma, membersihkan makam, dan merapikan taman pemakaman. Suasana gotong royong dipenuhi oleh tawa dan cerita, menciptakan ikatan sosial yang lebih kuat di antara warga. Setelah selesai membersihkan, warga Desa Wanayasa berkumpul untuk berdoa bersama dan menghormati para leluhur yang telah meninggal. Ini adalah momen yang sangat sakral dan memperingatkan mereka akan nilai-nilai spiritual yang turut ditanamkan dalam kegiatan ini. Seiring matahari meninggi di langit, kegiatan JUMSIH pun berakhir untuk hari ini. Namun, semangat gotong royong dan kepedulian terhadap tempat pemakaman umum tetap menggelora di hati penduduk Desa Wanayasa. JUMSIH adalah contoh yang inspiratif tentang bagaimana masyarakat lokal dapat bekerja sama untuk menjaga tempat bersejarah dan memperkuat ikatan sosial dalam satu kesatuan yang harmonis.