Dapatkan gratis ongkir - Bebas 30 hari uang kembali.

Desaku Purwakarta
Rp. 0
Keranjang masih kosong.

Dapatkan gratis ongkir - Bebas 30 hari uang kembali.

Artikel Terpopuler

SEKDES WANAYASA : “ MUNGKINKAH PANITIA PILKADES MELAKSANAKAN FIT AND PROPER TEST DAN HASILNYA DIBUKA PADA PUBLIK ? “

          Hajat besar pemilihan Kepala Desa akan segera dimulai, tepatnya pada tanggal 25 Agustus 2021. sesuai dengan jadwal tahapan pemilihan kepala desa, pada hari Selasa, 23 Februari 2021 bertempat di Balai Desa Wanayasa Muhtar ketua BPD Desa Wanayasa mengadakan  pembentukan panitia Pemilihan Kepala Desa ( Pilkades ) sekaligus pembentukan pengawas desa. Meskipun surat keputusannya akan ditetapkan sekitar awal bulan Maret sesuai dengan jadwal tahapan Pilkades.           Acara ini dipandu dan dibuka oleh Lukman Hakim selaku wakil ketua BPD Desa Wanayasa. Dalam pembentukan panitia Pemilihan Kepala Desa Babang Subarna, M.Pd mengatakan agar lebih selektif dalam memilih calon, Kades juga berpesan agar panitia bersifat netral sehingga pemilihan dapat berlangsung kondusif. dan hendaknya masyarakat desa Wanayasa juga lebih arif dan bijaksana dalam menyikapi isu isu  yang berkembang terutama sejak memasuki tahapan Pilkades, jangan sampai teradu domba bahkan sampai terjadi perselisihan satu sama lain.            Dalam acara pembentukan Panitia Pemilihan Kepala Desa , atas kesepakatan bersama panitia yang terpilih yaitu : IIP SARIPUDIN, S.Pd sebagai Ketua Panitia RAHMAN AJ,sebagai Sekretaris DIDIN SYAFRUDIN sebagai Anggota ( Divisi Hukum dan peraturan ) ABDUL ROSYID MS, sebagai Anggota ( Divisi Data Pemilih dan Teknis ) MUHAMAD SYAMBAS, Sebagai Anggota ( Divisi Keuangan dan Logistik ) Sementara untuk pengawas desa terpilih adalah : 1.    ANWAR SUBHI, S.Pd 2.     TATANG HIDAYAT, S.Pd 3. HARIS RAHMAT MAULANA SALEH          Pemilihan kepala desa yang akan digelar akhir Agustus tahun ini kemungkinan masih dalam situasi pandemi covid-19 sehingga acara tersebut akan sedikit berbeda dengan pemilihan kepala desa sebelumnya, sebab  Pilkades kali ini ditengah situasi pencegahan dan penanganan penyebaran virus Corona.       Memilih pemimpin , menjaga kesehatan dan keselamatan sama pentingnya. akan ada beberapa tantangan pengawasan dalam Pilkades dimasa pandemi, seperti halnya potensi ancaman terhadap kesehatan dan keselamatan jiwa masyarakat, peserta dan penyelanggara pemilu. Pada pemilihan nanti para pengawas juga harus memastikan dan mengawasi penerapan protokol kesehatan covid-19 dalam Pilkades. fokus mengawasi penyelenggaraan dan juga mengawasi protokol, dua duanya sangat penting dilakukan.         Meningkatnya politik uang juga bisa saja terjadi, dalam situasi normal politik uang bisa marak apalagi ditengah situasi pendemi saat ini yang mengakibatkan perekonomian terpuruk. Pemilih bisa saja menjadi target dari pihak pihak tertentu yang melakukan politik uang, jangan sampai uang sebagai pendekatan ke masyarakat.           Dalam pembentukan panitia pemilihan kepala desa kemarin juga membahas tentang persiapan selanjutnya menganai TPS dan KPPS, dimana biasanya pemilihan dilaksanakan di satu tempat, sesuai dengan jumlah pemilih maka di desa Wanayasa kemungkinan akan ada 9 TPS. Ini menyesuaikan dengan jumlah pemilih yang dibatasi jumlahnya sesuai dengan peraturan yang berlaku yaitu maksimal 500 pemilih setiap TPS-nya.           Dalam acara tersebut juga dibahas mengenai beberapa hal yang harus dipersiapkan oleh panitia terkait pelaksanaan protokol kesehatan disetiap TPS, mulai dari menyediakan masker ( untuk pemilih yang mungkin lupa tidak membawa masker ) dan penyediaan tempat cuci tangan/ hand sanitzer.           Pada kesempatan yang sama Ikhsan Firmansyah selaku Sekretaris Desa Wanayasa mengatakan kunci keberhasilan Pilkades diawali dengan pemaham regulasi tata cara pemilihan kepala desa yang tertuang dalam aturan Bupati Purwakarta no 79 tahun 2021, hal yang tidak kalah pentingnya adalah kesamaan persepsi dan kekompakan sesama penyelenggara Pilkades.        Disamping seluruh tahapan pemilihan kepala desa, hal terpenting adalah pengawalan pelaksanaan pemerintahan desa pasca terpilihnya kepala desa yang baru. Masyarakat dituntut untuk tetap berpartisipasi dan berkontribusi tidak hanya saat mengusung calon kepala desa saja tetapi harus tetap konsisten menjaga kondusifitas dan yang terpenting adalah terus bersama sama pemerintah desa dalam upaya pembangunan desa dan mewujudkan tujuan dari desa itu sendiri.           Sekretaris Desa Wanayasa sendiri berharap jika memungkinkan panitia pemilihan melaksanakan Fit and proper test kepada seluruh calon kepala desa dan kemudian membuka hasil tes tersebut kepada publik para hak pilih. Ini dimaksudkan agar pemilih dapat mempunyai pertimbangan dalam memilih calon pemimpinnya secara objektif berdasarkan kualifikasi yang mereka kehendaki.       ( Nurul Siti Hasanah )  

SOSIALISASI AJIB ALA KECAMATAN WANAYASA

Sosialisasi Peraturan Bupati Purwakarta Nomor 79 Tahun 2021  tentang tata cara pemilihan kepala desa yang dilaksanakan pada hari kamis tanggal 18 Februari 2021 oleh Tim II kecamatan Wanayasa yang diketuai oleh Sekcam Wanayasa Mimid Munajat, SH,  berlangsung dengan suasana keakraban antar aparat desa, anggota BPD dengan Tim pelaksana sosialisasi. Acara dibuka oleh Ibu Syarifah Aeni sebagai moderator disambung dengan pembahasan seputar topik protokol Kesehatan dalam pemilihan pilkades oleh kasi trantib kecamatan Wanayasa, Deni Dhaniswara. Beliau memaparkan mekanisme pelaksanaan protokol Kesehatan yang wajib diterapkan dalam proses pemilihan kepala desa, mulai dari tahapan awal hingga pelaksanaan pemungutan suara yang rencananya digelar  25 Agustus 2021 mendatang. Materi berikutnya disampaikan oleh ketua tim, sekcam Wanayasa yang membahas gelaran pilkades secara umum. Beliau juga menyampaikan bahwa ujung tombak pemilihan kepala desa adalah seluruh jajaran aparat desa mulai dari kepala desa, BPD, perangkat desa dan seluruh kelembagaan desa. Kunci suksesnya pemilihan adalah kerjasama antar unsur di desa mulai dari memahami aturan hingga ketepatan dalam melaksanakan teknis pemilihan itu sendiri. Selanjutnya Babang Subarna, M.Pd selaku kasi tata pemerintahan kecamatan Wanayasa sekaligus penjabat kepala desa Wanayasa memaparkan materi-materi yang dianggap butuh penjelasan dan penafsiran dalam peraturan bupati tersebut. Babang secara mendetil menjelaskan beberapa poin yang terdapat pada perbup tersebut yang dikonversi ke dalam bahasa “sehari-hari” hingga dapat difahami oleh seluruh peserta sosialisasi. Pada kesempatan itu juga Babang Subarna selaku pj. Kepala desa Wanayasa mengajak kepada seluruh aparat desa Wanayasa untuk berkomitmen dalam menyukseskan gelaran pilkades serentak  ini. Meskipun dalam suasana pandemi yang mungkin secara psikologis akan sedikit berpengaruh pada keadaan sosial masyarakat, namun Babang yakin dan optimis bahwa desa Wanayasa dengan seluruh potensi sumber daya manusianya dapat melaksanakan pilkades secara sukses, aman dan kondusif serta menghasilkan kepala desa yang sesuai dengan kehendak warga. Sesi tanya jawab dibuka dengan beberapa pertanyaan dari Sekretaris desa Wanayasa, Ikhsan Firmansyah. Ikhsan mempertanyakan hal-hal yang dianggap ada perbedaan pengertian antarpasal. Salah satunya adalah ketentuan mengenai anggota pengawas desa, dimana pada ketentuan umum disebutkan pengawas desa berasal dari unsur BPD dan tokoh masyarakat, sementara pada pasal lain bahwa pengawas desa hanya dari unsur tokoh masyarakat. Rata-rata pertanyaan yang dilontarkan audien adalah seputar kepastian makna dalam peraturan bupati tersebut dan dapat dijawab oleh para narasumber. Inilah makna sosialisasi, dimana beberapa keraguan dapat didiskusikan bersama sehingga menghasilkan persepsi seragam dan nantinya para pelaksana terutama panitia pilkades akan mempunyai kapasitas dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mungkin akan terlontar dari warga masyarkat seputar pelaksanaan pilkades. Seperti yang dijelaskan di awal, suasana sosialisasi memang diarahkan sangat akrab dan lebih kepada format diskusi. Metoda ini dianggap lebih efektif dari pada percakapan satu arah hanya dari narasumber. Sementara diskusi akan membuahkan ide pemikiran baru yang terakomodir dan menjadi pemahaman bersama. Di akhir acara seluruh peserta sosialisai berkomitmen untuk senantiasa bekerja semaksimal mungkin dalam menyukseskan pemilihan kepala desa Wanayasa dengan harapan kepala desa berikutnya akan membawa desa Wanayasa lebih baik lagi.     (Admin)

POSYANDU DESA WANAYASA DIMASA PANDEMI COVID -19

Posyandu adalah wadah pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh, dari dan untuk masyarakat. kegiatan posyandu penting untuk menjaga kesehatan ibu dan anak sekaligus memantau pertumbuhan si kecil. Pemantauan tumbuh kembang balita sangat penting dilakukan sebagai upaya untuk memantau perkembangan sekaligus mengidentifikasi adanya gangguan pertumbuhan sejak dini. pematauan ini dapat dilakukan diberbagai pelayanan kesehatan masyarakat, salah satunya adalah posyandu. Kegiatan pelaksanaan posyandu biasanya dilakukan bergantung pada kader kadernya, dimana mereka mentukan tempat, waktu dan keberhasilan pengelolaan ekegiatan posyandu pada wilayahnya masing masing. Fungsi kegiatan posyandu salah satunya adalah sebagai wadah bertukar informasi kesehatan bagi masyarakat awam. para ibu yang menjadi peserta kegiatan tersebut dapat bertukar informasi mengenai kondisi kondisi kesehatan tertentu. Posyandu juga berperan  sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. terutama bagi masyarakat yang tidak mampu atau kesulitan mendapatkan akses pelayanan kesehatan. dalam hal ini masyarakat dituntut untuk berperak aktif dalam berbagai kegiatan kegiatan kesehatan,  seperti keluarga berencana ( KB ), imunisasi bayi, hingga pemenuhan gizi ibu dan anak.  dengan tujuan mewujudkan masyarakat yang sehat. Dan salah satu fungsi Posyandu yang sangat penting itu adalah tidak hanya dilakukan dengan pemberian imunisasi dan pengecekan berat badan pada anak saja , tapi juga mencakup pamantauan gizi pada ibu dan anak dengan harapan agar anak tumbuh dengan baik dan terhindar dari gizi buruk. Maka dari itu Desa Wanayasa rutin melaksanakan kegiatan Posyandu satu bulan sekali di tiap 5 wilayah masing masing. salah satunya kegiatan Posyandu Anggrek yang bertempat di wilayah Kp. Krajan RT 11 Desa Wanayasa setiap tanggal 16 setiap bulannya. disini digelar penimbangan bayi dan balita sebelum usia 6 tahun. sepulang penimbangan biasanya para kader akan memberikan makan berupa biscuit, susu atau bubur kacang hijau sebagai makanan tambahan bagi bayi atau balita. kegiatan tersebut juga berlaku bagi ibu hamil. dimana para ibu hamil bisa menimbang berat badannya di posyandu tersebut dan memeriksakan kesehatannya. ini sangat diperlukan sekali, mengingat Indonesia juga masih dilanda Pandemi Covid-19 dimana setiap ibu hamil dan bayi diharapkan melakukan pemeriksaan lebih aktif agar terhindar dari virus yang berbahaya, seperti Virus Corona. Dalam kegiatan tersebut juga tidak lupa para kader selalu mengingatkan pengunjung Posyandu untuk selalu melaksanakan protokol kesehatan 3 M, yaitu untuk selalu memakai masker, menjaga jarak dan selalu mencuci tangan/ menggunakan hand sanitizer. himbauan tersebut selalu diingatkan oleh Bripka Agus Imamunandar selalu Bhabinkamtibmas Desa Wanayasa dalam setiap giatnya di Desa Wanayasa yang diamini oleh Babang Subarna, M.Pd selaku Pj. Kades Wanayasa. Babang Subarna juga menambahkan mudah mudahan kegiatan ini bisa selalu dilaksanakan dengan lancar dan semua sehat, mengingat pandemi covid-19 yang terus merajalela. Kades berharap bukan hanya saja kepada para pengunjung posyandu tapi kepada seluruh warga Wanayasa agar selalu tetap menjaga kondisi supaya tidak mudah sakit. karena Virus Covid-19 mudah menyerang pada orang yang punya daya tahan tubuh lemah. ( Nurul Siti Hasanah )  

Mini Pameran UMKM di masa Pandemi covid-19

Peran UMKM dalam menjaga pertumbuhan ekonomi di tingkat daerah sudah tidak diragukan lagi. Untuk memberikan dukungan bagi para pelaku UMKM di Kecamatan Wanayasa, Desa Wanayasa menyelenggarakan Mini Pameran UMKM. Mini Pameran UMKM di Desa Wanayasa telah sukses digelar bertepatan dengan kegiatan rutin TP PKK Kecamatan Wanayasa yang menurut jadwal adalah giliran Desa Wanayasa. Berbeda dengan pameran biasanya, mini pameran ini merupakan kegiatan memamerkan produk unggulan setiap RT tapi secara terbatas, kegiatan ini tidak mengharuskan ada banyak pengunjung. pameran ini lebih ke presentasi antara Pengelola dengan Para pemilik produk yang dipamerkan, karena kegiatan ini dilaksanakan saat masih Pandemi Covid-19. Kegiatan yang digelar pada Kamis, 11 Februari 2021 tersebut dapat berjalan dengan lancar dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Dimana kita bisa berkumpul di suatu ruangan dengan tetap menjaga jarak, menggunakan masker dan mencuci tangan atau menggunakan hand Sanitizer. Aula yang cukup luas membuat kita bisa menjaga jarak dan tidak berdesakan tutur Babang Subarna, M.Pd selaku Kades Wanayasa saat di temui tim dari Polsek Wanayasa, seraya mengatakan hal tersebut sesuai dengan anjuran dari AKP Dharmaji, SH, MH pada saat ditemui di kantor POLSEK sebelum acara digelar saat meminta Izin untuk menggelar acara tersebut. Pada saat itu Kapolek Wanayasa dengan sangat tegas mewanti wanti agar pagelaran tersebut sesuai dengan Protokol Kesehatan yang Ketat dan menghimbau agar pengunjung tidak melebihi kapasitas yang seharusnya. Produk yang dipamerkan pada acara tersebut tidak tebatas pada hanya produk makanan saja, beberapa produk kerajinan tangan hasil wargapun dapat kita temui di mini pameran yang digelar di Aula Desa Wanayasa tersebut. Sebagai contoh perwakilan RT 15 yang memamerkan produk miniatur Gitar, Ceret dll. Ada juga RT 05 dan RT 06 memamerkan produksi kerajinan golok, dimana berbagai golok hias dipamerkan dalam acara tersebut, bahkan stand RT 06 ini menyabet penghargaan sebagai pemenang ke-I sebagai stand terbaik. Berbagai jenis makanan ringanpun ditampilkan mulai dari makanan tradisional yang sudah tidak asing lagi sampai makanan yang mungkin baru kita dengar namanya, seperti keripik gedebog pisang atau keripik batang pisang. ini suatu inovasi yang sangat bermanfaat. Karena ternyata batang pisang baik untuk kesehatan. Meski demikian sayangnya masih banyak yang belum melirik dan menyadari khasiat batang pisang. Padahal selain memiliki khasiat bagi kesehatan ternyata harga batang pisang ini sangat mahal diluar negeri dan para pelaku UMKM di desa Wanayasa cukup jeli memanfaatkan peluang ini menjadi makanan ringan ( Snack ) renyah. Pelaku UMKM memanfaatkan batang pisang menjadi sebuah makanan yang enak dan dari sini kita dapat mengetahui bahwa batang pisang yang biasanya kita buang ternyata bisa bermanfaat menjadi makanan. selain itu ada juga olahan dari buah Pala. Buah pala yang dulu hanya menjadi manisan saja, kini dapat diolah menjadi berbagai produk unggulan seperti selai, Jelly bahkan dijadikan syrup. Ini tidak terlepas dari peran Dikti Universitas Pasundan, Bandung yang sejak tahun 2017 menjalin Kerjasama pemberdayaan masyarakat dengan Desa Wanayasa. Rencananya tahun 2021 ini Universitas Pasundan Kembali akan melakukan MOU dengan pihak pemerintah desa Wanayasa dalam bidang yang sama. Pada saat mini pameran berlangsung para pelaku usaha yang memamerkan produknya berkesempatan untuk menjualnya langsung jika ada yang berminat. dalam acara tersebut pengunjung bisa bertemu dan bertransaksi langsung dengan pemilik produk. Kapolsek Wanayasa, AKP Dharmaji, SH, MH ikut mendukung acara tersebut, beliau mengatakan “ guna membangkitkan semangat dalam berbisnis, diharapkan acara tersebut mampu membuat pelaku UMKM kembali bangkit dan memiliki semangat lebih baik untuk semakin maju serta membantu dalam pemulihan ekonomi di Desa Wanayasa “. Acara tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari DPMD, Tokoh Perempuan Desa Wanayasa, Ketua TP PKK Kecamatan Wanayasa, Bhabinkamtibmas, Bhabinsa Wanayasa serta untus pendamping desa Mudah mudahan diadakannnya acara mini Pameran tersebut para pelaku ekonomi jadi termotivasi untuk bisa lebih maju lagi. Adanya banyak referensi berbagai jenis makanan yang dipamerkan diharapkan menjadi ide untuk berinovasi dan dapat memikat khalayak luas untuk Kembali melirik produk unggulan desa Wanayasa hingga dapat berdampak pada peningkatan ekonomi warga desa.     (Nurul Siti Hasanah)    

Giat Operasi Yustisi di Terminal Wanayasa.

            Pandemi covid-19 masih terus berlangsung sampai saat ini. Korban infeksi virus ini, baik yang terkonfirmasi positif maupun yang meninggal dunia terus bertambah setiap harinya di seluruh dunia. Begitu juga di negara kita, Indonesia. Setiap harinya selalu ada info terbaru mengenai kematian yang disebabkan virus ganas ini. Kendati begitu, harapan untuk berakhirnya pandemic masih ada, bahkan begitu besar. Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk mengatasinya melalui Satuan Tugas ( Satgas ). Sayangnya kesadaran masyarakat mulai menurun, seperti tidak begitu peduli akan ganasnya virus Corona yang hampir setahun ini melanda negeri kita. Ditambah lagi tidak sedikit informasi yang beredar dimasyarakat tidak tepat.           Harapan berakhirnya pandemic Covid -19 ini sangat besar. Hal ini tentu dengan penerapan protokol kesehatan, melalui 3 M ( memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan baik dan benar ).           Akhir pandemi ini juga bisa terwujud dengan apabila kita selalu menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit. Karena virus ini mudah menyerang pada saat daya tahan tubuh kita melemah. Jadi kita diwajibkan untuk selalu menjaga kesehatan. Sehat itu sendiri bisa diartikan dengan sehat secara fisik atau jasmani dan sehat secara psikis atau rohani. Oleh karena itu, masyarakat harus membiasakan untuk menjalani gaya hidup yang bersih dan sehat agar terhindar dari penularan virus.          Gaya hidup sehat dengan selalu memakan makanan yang sehat seperti banyak makan buah dan sayur sangatlah penting. Tidak lupa juga untuk selalu minum air putih yang banyak agar kita juga terhidrasi.           Selain menerapkan protokol kesehatan melalui 3 M kita juga diwajibkan menerapkan protokol kedatangan , hal ini sangatlah penting dimana seseorang sudah melakukan kegiatan diluar rumah, baik bekerja atau kegiatan lainnya yang tentunya akan banyak melakukan kontak erat dengan banyak orang. Setelah melakukan aktivitas diluar rumah, lepaskan sepatu diluar rumah, membersihkan barang barang sebelum dibawa masuk kedalam rumah, segera mandi, keramas dan ganti baju yang bersih, baru kemudian menyapa dan berkumpul dengan keluarga. Kebiasaan itu harus selalu dijalankan karena kita tidak tahu apa yang kita bawa dari luar.           Penting bagi masyarakat untuk selalu disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan dan diharapakan tetap selalu optimis serta terus ikut mendukung berbagai upaya pemerintah dalam menghadapi pandemic Covid-19 ini bersama sama.          Dan semenjak kasus Covid 19 di Indonesia terus mengalami peningkatan sejak pengumuman kasus di awal bulan Maret 2020. Untuk menekan penyebarannya Operasi Yustisi terus digerakkan sampai sekarang. Di Desa Wanayasa Operasi Yustisi dilakukan setiap hari Selasa dan Kamis, biasanya mulai pukul 09:00 sampai dengan selesai.           Operasi Yustisi itu sendiri selalu melibatkan berbagai unsur di Kecamatan Wanayasa, seperti TNI- Polri, Satpol PP, Pemerintah Desa dan Kecamatan. Aparat gabungan tersebut kadang membagikan masker secara gratis bagi pengendara kendaraan yang tidak menggunakan masker.           Dalam pelaksanaannya aparat gabungan tersebut selalu melakukan pendisiplinan secara persuasif serta humanis. Bagi para pelanggar biasanya mendapatkan sanki dan juga pembinaan mengenai pentingnya mematuhi protokol kesehatan diatantaranya memakai masker, menjaga jarak, sering mencuci tangan dengan baik dan benar serta menghindari kerumunan, tutur Bripka Agus Imamunandar selaku anggota Polsek Wanayasa yang mengikuti pelaksanaan Operasi Yustisi di sekitar jalan terminal wanayasa pada salah satu pelanggar yang terjaring razia pada saat operasi Yustisi hari Kamis, 04 Februari 2021.           Sebelumnya Operasi Yustisi ini pernah dilaksanakan bersamaan dengan hadirnya Wakil Bupati Purwakarta, H. Aming. Pada saat itu H. Aming membagikan masker gratis kepada seluruh pengguna jalan yang kebetulan melintas dan tidak menggunakan masker.           Babang Subarna, M.Pd selaku Pj. Kepala Desa Wanayasa berharap dengan rutinnya Operasi Yustisi yang dilaksanakan Polsek Wanayasa diharapkan dapat menekan penyebaran Virus Covid-19 yang semakin parah.           Mudah mudahan masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dan tidak menularkan penyakit karena kecerobohannya. Masyakarat wajib mendukung gerakan ini bersama sama agar kita semua bisa melalui aktivitas lagi seperti biasanya dan bebas Corona.   ( Nururl Siti Hasanah )